Perempuan yang Jemarinya selalu Menggetarkan dengan Menggenggam Bara


Aku tergugu di tubuh senjamu
Telaga matamu bening dan mulai membeku
Geletar nadi tersendat mengalir
Taburan salju menyemuti rambutmu
Perjalanan waktu yang tak mampu kau bendung
Aku tergiring di lorong waktumu
Segumpal syahdu teringat kabut masa lalu
Menggulung kenangan dalam belaian sunyi
Kuingat aroma puisi pada setiap kata harapmu
Membawaku menyemah impian
Kunikmati pintu segala cahaya
Kuseduh semua aroma marwah
Senyum keluhmu membongkah suka langkahku
Aku ingat jemarimu menggetarkan fajar
Menggenggam bara menyajikan kehidupan
Untukku seduh melanjutkan nafasmu … Ibu

Tidak ada komentar