Optimalisasi Edukasi Pembangunan Berkelanjutan di Lingkungan Pendidikan: Strategi Menghasilkan Generasi Sadar Bumi dalam Menghadapi Pemanasan Global


Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan Sebuah Harapan

Keprihatinan umat manusia tentang masa depan buminya sudah menjadi pembicaraan dari beragam kalangan dalam berbagai forum diskusi. Kita masih ingat pernyataan saat kita masih di bangku sekolah kalau es di kutub mulai mencair karena suhu bumi semakin meningkat. Akibat dari itu beberapa daratan akan tenggelam dan manusia akan mengalami bermacam penyakit baru. Tentunya pembicaraan di bangku sekolah tersebut diperbincangkan masih dalam bahasa yang sangat awam. Dalam forum-forum internasional pembahasan masa depan bumi telah dibahasakan dengan tinjauan ilmiah dan dengan sangat transparan diperlihatkan begitu mengerikan masa depan bumi kita akibat perbuatan kita sendiri. Kengerian itu dalam istilah populer dikenal dengan pemanasan global (global warning). Bencana, kelaparan, dan penyakit menjadi pemandangan sehari-hari. Untuk mengantisipasi pemanasan global,   dunia telah melakukan beragam cara dengan bermacam pendekatan. Salah satunya adalah dengan menerapkan strategi pembangunan berkelanjutan.
Menurut Brundland Report dari PBB, 1987 pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

Pemanasan Global dan Peran Pendidikan
Umat manusia saat ini menghadapi situasi dimana kelestarian pembangunan dunia semakin memprihatinkan. Pemanasan global dan kerusakan lingkungan terjadi di banyak negara sebagai akibat dari pola konsumsi dan produksi yang tidak tepat bahkan cenderung ”rakus” yang semula berkembang di negara-negara industri maju dan menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui globalisasi perdagangan. Di Indonesia dapat kita saksikan bermacam kejadian mulai dari bencana banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau, konservasi hutan dan lahan yang menemui kegagalan karena mandulnya penanggulangan illegal logging, bencana banjir, kekeringan dan kebakaran hutan dan kejadian-kejadian lain yang berakibat pada peningkatan suhu bumi. 
            Pemanasan global
dianggap merupakan pintu akhir dari segala batas menuju kepunahan spesies manusia dan organisme lainnya. Oleh karena itu, meski dunia terlambat menanggapinya, bencana-bencana tidak bisa dicegah dengan alat secanggih apapun yang siap menghancurkan ekosistim kehidupan bumi. Perlu langkah-langkah bijak yang menyeluruh dari beragam pihak, salah satunya adalah lingkungan pendidikan.    
Lingkungan pendidikan yang menghimpun pelajar dalam jumlah yang relatif banyak memiliki peran strategis untuk menghasilkan manusia-manusia masa depan yang peduli dan sadar untuk menjaga kelestarian bumi ini. Lingkungan pendidikan dengan seperangkat kurikulum secara ideal telah disusun untuk membawa dan menghasilkan pelajar yang peduli terhadap bumi dan lingkungannya. Beragam disiplin ilmu yang ada di dunia pendidikan disusun untuk menyampaikan wawasan pengetahuannya dan sikap untuk peduli pada bumi ini. Beberapa contoh pelajaran yang dapat disebutkan antara lain pelajaran Geografi berperan menyampaikan keadaan bumi dan upaya penyelamatannya. Pelajaran Biologi berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Pelajaran Kimia dengan reaksi dan efek yang ditimbulkan dalam pemakaian produk kimia yang dapat memacu pemanasan global. Pelajaran Sosiologi mengkaji peran sosial sebagai umat manusia dalam menjaga lingkungan. Pelajaran Kewarganegaraan meninjau secara khusus produk hukum yang dapat menjaga kelestarian bumi, dan disiplin ilmu-ilmu lain yang saling menunjang serta memiliki peran yang sama  untuk memberikan pemahaman tentang pemanasan global dan penyelamatan terhadap bumi ini.

Langkah-Langkah Strategis
Edukasi pembangunan berkelanjutan di lingkungan pendidikan yang terpenting menanamkan sikap dan pemahaman sebagai bekal untuk mempersiapkan diri di masa depan terhadap bumi dan lingkungannya. Beragam langkah yang direkomendasikan berbagai kalangan ilmuwan dapat dipertajam oleh pelaku dunia pendidikan dalam bentuk operasional yang lebih nyata untuk memupuk sikap peduli tersebut. Beberapa rekomendasi yang dapat dipertajam pelaksanaannya oleh kalangan pendidikan seperti:
  1. Kampanye pengurangan pemakaian plastik.
Walau hal ini terkesan mustahil mengingat hampir semua produk menggunakan plastik namun pelaku pendidikan dapat memberikan arahan kepada pelajar untuk memanfaatkan secara maksimal pemakaian plastik. Pelajaran-pelajaran terkait memiliki peran untuk menyampaikan hal tersebut dari sisi keilmuannya. Dampak dari pemakaian dan pembakaran plastik. Nilai dan norma yang diajarkan di sekolah memiliki kemampuan untuk dilanjutkan sosialisasi dan prakteknya oleh pelajar di lingkungan rumah dan masyarakat apabila hal tersebut mampu disampaikan dengan tepat.
  1. Sosialisasi penghematan listrik.
Pernyataan bahwa pemakaian listrik yang hemat dapat mengurangi pemanasan global dapat ditanamkan sejak dini di kalangan pelajar dan para guru harus mampu memberikan keteladanan. Dalam proses belajar mengajar ditekankan bahwa krisis energi telah mulai melanda bumi untuk itu pemakaian energi listrik yang saat ini ada benar-benar harus dioptimalkan pemakaiannya.
  1. Memilih produk yang ramah lingkungan.
Salah satu produknya adalah dengan memanfaatkan kertas/buku semaksimal mungkin. Penanaman pemahaman bahwa kertas/buku yang dipakai saat ini bisa tersedia karena kita mengorbankan alam dengan melakukan penebangan pohon.
  1. Pemakaian transportasi hijau.
Diwujudkan dalam bentuk pemakaian secara maksimal yang dimiliki. Pelajaran yang terkait seperti kimia harus menjelaskan dengan bijak efek dari penggunaan kendaraan yang tidak benar. Rekomendasi untuk sering-sering melakukan servis kendaraan perlu disosialisasikan dan melakukan penghematan dengan berjalan kaki atau memakai angkutan umum.
  1. Gerakan menanam pohon.
Sekolah harus secara rutin melakukan proses penanaman yang berkelanjutan. Program sekolah hijau ditanamkan kepada siswa untuk menjadi bagian yang akan terus dilanjutkan ke lingkungannya.
  1. Pemanfaatan kegiatan ekstrakurikuler.
Kehadiran beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang relevan (Pramuka dan Sispala) di lingkungan pendidikan menambah sederet peran pembentukan sikap peduli bumi tersebut. Lewat Pramuka dan Sispala dapat kita lihat aksi nyata generasi muda untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alam seperti Pekan Penghijauan, perkemahan yang bersentuhan langsung dengan alam dengan tujuan melakukan penyelamatan terhadap kondisi alam.
  1. Sosialisasi Hari Bumi.
Sekolah dapat menyusun beragam kegiatan yang mengambil puncaknya pada Hari Bumi setiap tanggal 22 April. Kegiatan yang dapat ditawarkan antara lain: duta lingkungan, menanam pohon, kampanye-kampanye yang berhubungan dengan efek pemanasan global dan upaya mencegahnya, dan bermacam kegiatan yang dekat dengan jiwa pelajar.

Sebuah Peluang

Di lingkungan pendidikan telah menanamkan beragam aturan dan sikap untuk peduli terhadap keberadaan bumi. Mengingat hal tersebut sebenarnya lingkungan pendidikan sangat punya peran strategis untuk memupuk kalangan generasi penerus bangsa untuk menjadi generasi yang sadar bumi, yaitu generasi yang menyadari bahwa bumilah tempat tinggal mereka dan kepedulian untuk memelihara dan menjaga kesinambungannya.

Kondisi positif tersebut seharusnya tetap didukung oleh beberapa kalangan untuk mempertajam point strategi pembangunan berkelanjutan dan waspada pemanasan global. Kerjasama antara lembaga terkait harus melakukan kerjasama dengan Departemen Pendidikan untuk merealisasikan konsepsi tersebut. Hal yang tidak kalah pentingnya bahwa proses kebersamaan dalam memacu komitmen pembangunan berkelanjutan dan penataan lingkungan untuk masa depan bumi pada akhirnya akan dapat lebih meminimalkan semua dampak negatif pembangunan dan secara tidak langsung mencapai tujuannya yaitu kondisi masyarakat yang sejahtera makmur yang berkeadilan dan terselamatkannya masa depan bumi ini.

 

Tidak ada komentar