Menjadi
seorang guru yang hebat tidak cukup bila hanya terampil mengajar. Bahkan bisa
dikatakan sudah menjadi standar umum kalau guru memang harus bisa mengajar.
Sudah saatnya menantang diri untuk bisa lebih dari sekedar mengajar. Salah satu
yang bisa dicoba untuk mengukur kompetensi diri sebagai pendidik dengan
mengikuti ajang lomba guru.
Beragam lomba
guru dapat diakses informasinya secara online. Mulai dari Lomba Keberhasilan
Guru dalam Pembelajaran (LKGdP), Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG), Lomba
Guru Kreatif (LGK), Lomba Guru Berprestasi, Lomba Media Pengajaran, Sayembara
Penulisan Buku Pengayaan, Lomba Menulis Cerita Anak, dan beragam lomba lainnya.
Agenda rutin
tersebut sebagai bukti begitu antusiasnya lembaga-lembaga penyelenggara
terhadap keberadaan profesi guru. Namun sudahkah guru-guru di Riau juga
antusias menyambut ajang kompetensi tersebut? Berdasarkan data lapangan hasil beragam
lomba, ternyata masih sangat minim guru-guru Riau yang berpartisipasi dan
berprestasi dalam ajang lomba tersebut. Bukankah partisipasi dan prestasi guru
suatu daerah dapat menjadi sebuah indikasi keberhasilan proses pendidikan di
daerah tersebut?
Sebagian besar
lomba guru yang diadakan dalam bentuk tulisan karya ilmiah. Memang, di kalangan
guru masih banyak yang fobia dengan namanya dunia tulis menulis. Namun dengan
kemauan dan ketekunan maka belenggu-belenggu merasa tidak mampu menulis dapat
teratasi. Lomba-lomba guru yang ada bukan berarti menghilangkan esensi mengajar
di depan kelas. Mengingat ide lomba guru yang diadakan, semuanya bermuara dari
aktivitas belajar mengajar yang dilakukan seorang guru sehari-hari. Misalnya
yang dapat dijadikan ide antara lain ketika seorang guru menggunakan metode
tertentu yang berhasil membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
Tidak ada alasan
bila guru merasa tidak ada ide bila ditantang untuk ikut dalam ajang lomba
guru. Belum lagi manfaat besar yang akan kita rasakan dari mengikuti lomba
guru. Pengalaman penulis mengikuti beragam ajang lomba guru dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian. Pertama, mampu meningkatkan kemampuan intelektual dengan
selalu mengasah otak dengan menata pengalaman belajar dalam tulisan ilmiah.
Kedua, menambah percaya diri dalam pergaulan ilmiah, dengan lomba yang kita
ikuti membuat kita punya banyak teman
guru yang akan membangkitkan adrenalin kita untuk selalu berprestasi.
Sudah saatnya
sebagai guru professional menjadikan lomba guru sebagai salah satu ukuran
kemampuan akademik kita. Selamat berlomba.
Bambang
Kariyawan Ys, M.Pd.
Guru Sosiologi
SMA Cendana Pekanbaru
Tidak ada komentar