Celoteh
Nelayan Senja
Nelayan senja mencakung hari. Menghitung
butir pasir pantai yang membusuk. Lebam oleh deburan ombak patah. Musim semakin
hancur meninggalkan sepai-sepai kenangan.
Nelayan senja membujuk malam. Menadah
bintang yang mengerlip. Sayap langit menghitung lembaran senja. Memaksa angin
menyiang pantai. Meretas sunyi di kanvas
rindu.
Nelayan senja menggugat ombak. Pantai
sunyi kini membuncah. Membandang mengirimkan duka menggulung.
Nelayan senja menanti sepiring hujan.
Membentang jala menyibak sepi. Dia perindu yang betah. Pendayung angin yang
setia. Walau pagi selalu sendu di sudut pantai yang lebam.
Nelayan senja merajut hai-hari ringkih.
Terbantun-bantun menjerang badai. Memanggil-manggil ikan yang tak sudi menepi.
Mengibas cemara laut yang gontai menari.
Nelayan senja mematut diri. Kelong
meranggas bersama kerontang ombak. Perahu nelayan tergagu di bibir pantai, tak
larat berlayar meniti buih.
Nelayan senja hanya bisa berceloteh,”Aku
lelah, nak.”
Tidak ada komentar