Bocah
Nanar di Ujung Kampung
Kosong … entah apa
yang diteroka
Bukan gemilar permaidani
di hadapan
Tapi mozaik lekukan
bumi
yang seharusnya
indah menjadi ternoda
Bocah itu menarik
nafas tak beraturan
Paru-parunya telah
tersumbat duka
Telah hilang
fragmen bahagia
Yang tinggal hanya kepingan sesak
Mengambil masa depan yang tercerabut
Duka mencepatkan
kelam
Semburan bumi memagut
pilu yang tercecer
Bocah itu hanya
menyimpul angan
Terbayang daur
ulang takdir dihadapan
Lekukan bumi
menjadi teman
Menari bersama dalam
lentikan pasir
Lumpur menjadi
peneman keluguan
Biarlah nanar tapi
impian tetap tersemai
Penulis:
Bambang Kariyawan Ys.
Guru SMA Cendana Pekanbaru
085265437316
Tidak ada komentar